Ursa Minor : Dongeng Langit Sendiri
: mata benak
aku menumpang gelap malam dari terminal langit utara.
di galaksi pikiran ini bintang-bintang seperti air dingin
kelam yang menelan harapan redup diam-diam
sayap naga, ekor anjing, gayung besar
nama-nama yang gemetar bagi khayal lidah.
yang kutuju matahari mimpi. ruang jagat sebesar ini ia tak mampu ditandingi.
telah kulalui equinox musim gugur sampai musim semi
menunggu waktu mencuri cahyanya setangkup saja tanganku, untuk
hangatkan nyawa beku kesedihanku.
namun beruang kecil itu menghalang jalan.
"selamat datang saudari" katanya,
"anak Atlas yang hilang telah kembali".
aku menjelma kuning terang, lebih terang dari cahya matahari yang ingin
kucuri
tapi
tapi ....
dan aku tak pernah kembali
Yogya, 21 September 2007
Maria Ingrid
Wednesday, October 3, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Keren banget nih puisi. Gue suka karena teksnya melayang-layang, seperti lirik lagu-lagu new age. Musiknya Alan Parsons juga seperti ini.
aku juga melayang di angan-angan hehehehehe..... Ayo melayang di www.negeriajaib.blogspot.com
;-)
Post a Comment